Rabu 14 May 2014 16:50 WIB

Akhiri Tragedi Rohingya (2-habis)

Rep: c64/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Rohingya
Foto: Youtube
Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID,

MUI dan ormas-ormas Islam juga menyoroti kondisi Muslim di sejumlah negara lain.

“Selain bertentangan dengan prinsip Islam yang melarang keras penghilangan nyawa seseorang tanpa alasan yang dibenarkan syariat, tindakan tersebut juga merupakan pelanggaran terhadap konvensi internasional,” katanya.

Terkait hal itu, pihak-pihak yang bertikai di Mesir diminta untuk menyelesaikan pertentangan politik yang ada dengan mengedepankan semangat rekonsiliasi nasional.

Tindakan keji yang dilakukan kelompok militan Boko Haram di Nigeria juga tak lepas dari sorotan MUI dan ormas-ormas Islam di Indonesia. Mereka mengecam keras penculikan ratusan siswi yang dilakukan kelompok tersebut.

“Tindakan tersebut bertentangan dengan prinsip Islam yang melarang segala bentuk tindak kekerasan, khususnya terhadap kaum wanita dan tidak bersalah. Kami meminta kepada kelompok Boko Haram untuk melepaskan mereka tanpa syarat.”

Pada poin terakhir, pernyataan sikap  itu mengecam keras pembunuhan massal terhadap umat Islam di Republik Afrika Tengah. Pembantaian sejak Desember 2013 itu dilakukan oleh kelompok bersenjata anti-Islam yang menamakan diri Anti-Balaka.

“Kami meminta PBB agar segera mengirim personel tambahan ke negara tersebut untuk menghentikan pembersihan etnis Muslim. OKI juga harus mengambil tindakan guna menyelamatkan eksistensi kaum Muslimin.”

Ketua Umum MUI Prof Din Syamsuddin mengatakan, pernyataan sikap tersebut merupakan salah satu upaya untuk memberikan perhatian dan pertolongan kepada kaum Muslim di Myanmar, Nigeria, Mesir, dan Afrika Tengah.

Selain pernyataan sikap ini, kata Din, MUI dan ormas-ormas Islam juga telah melakukan komunikasi dengan para duta besar negara-negara tersebut untuk segera menyelesaikan permasalahan yang dialami kaum Muslimin di negaranya.

“Kami akan terus melakukan koordinasi, sosialisasi, dan komunikasi kepada pihak-pihak terkait untuk mendukung umat Islam yang tertindas,” ujar Din tegas.

Pernyataan sikap ini ditandatangai oleh 19 ormas Islam Indonesia , di antaranya MUI, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Al Washliyah, Al Irsyad Al Islamiyah, Tarbiyah Islamiyah, dan Forum Pembela Islam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement