Rabu 14 May 2014 19:14 WIB

Anggaran Berkurang, DFAT Australia Rumahkan Lebih dari 500 Pegawai

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Menyusul pengumuman APBN oleh pemerintah federal pada Selasa (13/5) malam kemarin, sejumlah instansi pemerintah bersiap melakukan  perampingan karyawan. Kebijakan ini dilakukan pemerintah federal sebagai langkah penghematan  anggaran.

Pegawai di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia telah diperingatkan untuk bersiap menghadapi program perampingan karyawan. Dalam dua tahun ke depan akan ada 500 pekerjaan yang akan dihapuskan sebagai dampak dari susunan APBN federal terbaru yang diumumkan Selasa (13/5) malam.

Dalam sebuah e-mail yang dikirimkan kepada seluruh pegawai DFAT, Sekretaris Departemen,  Peter Varghese menggambarkan perencanaan yang akan terjadi dilembaganya sebagai sebuah tantangan.

Dia mengatakan APBN yang diumumkan semalam mengamanatkan DFAT untuk melakukan penghematan anggaran sebesar AUD$ 110 juta pada tahun keuangan 2014-2015, dari total sekitar AUD$ 400 juta selama periode estimasi empat tahun ke depan.

Email ini menekankan kalau pengurangan pendanaan dalam APBN ini termasuk pengintegrasian lembaga bantuan luar negeri Australia – AusAID dengan DFAT agar lebih efisien dalam menyalurkan program bantuan.

"Porsi terbesar dari penghematan ini akan dilakukan melalui pengurangan jumlah profil karyawan di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT),” tulis Varghese dalam surelnya, baru-baru ini.

Ada sekitar 500 posisi yang diperkirakan akan diberhentikan itu berarti sekitar 12 persen dari total jumlah pegawai DFAT yang jumlahnya saat ini mencapai 4,215.

Varghese memperingatkan bagian yang menyediakan layanan untuk perusahaan dan menyalurkan atau mendukung penyaluran program bantuan diprediksi akan menjadi bagian yang akan terkena dampak terburuk.

 

"Namun pada tahap ini, saya tetap berharap bahwa kita dapat mengatur pengurangan jumlah staf melalui jalan lain tanpa harus melakukan pengurangan pegawai kecuali terpaksa, dan itu saya anggap sebagai pilihan terakhir saja," tulisnya.

Departemen memperkirakan sekitar 200 staf akan dirumahkan dalam program perampingan karyawan sukarela yang akan dilakukan pada 30 Juni mendatang. Gelombang berikutnya kemungkinan akan dilakukan pada tahun anggaran berikutnya.

Kantor Pajak Australia Siao Rampingkan Karyawannya

 Kantor Pajak Australia (ATO) juga akan menghadapi perampingan setelah pengumuman dokumen APBN semalam.

Komisaris Perpajakan, Chris Jordan mengirim surat kepada seluruh stafnya dan menjelaskan akan ada 2.100 pekerjaan yang akan dihapuskan pada akhir Oktober mendatang, dan dalam waktu dekat akan ada penghapuskan 900 pekerjaan.

Pada akhir empat tahun ke depan diperkirakan total ada 4.700 orang akan kehilangan pekerjaan mereka.

 

Sebanyak 300 posisi di Kantor Pajak Australia juga akan pindah ke kantor pusat di Gosford, New South Wales di mana gedung pemerintah baru sedang dibuat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement