REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bandung sebagai kota kreatif, ditandai dengan bermunculannya komunitas seni dan budaya. Tak ketinggalan dunia nasyid Bandung yang kembali menggeliat merasa memerlukan sebuah wadah untuk menyatukan gerak.
Untuk itu Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) Bandung diresmikan, Selasa (6/5) di tengah arena Bandung Islamic Book Fair, Braga, Bandung.
Ketua ANN Bandung, Wildan Tauhid mengatakan launching ANN Bandung mengingatkan kepada anak muda Bandung jika seni nasyid juga berkembang. Bahkan Bandung menjadi saksi lahirnya musisi musik Islam yang gencar tahun 2000-an.
Bandung, ungkap Wildan, juga memiliki banyak potensi untuk memunculkan karya-karya terbaik dalam nasyid. Bandung memiliki potensi alam yang mendukung untuk menghasilkan karya. "Pencipta lagu, arranger, media dan pecinta nasyid yang banyak sangat ideal untuk perkembangan nasyid," ujar munsyid dan penyiar radio ini.
Dengan adanya kendaraan baru bagi pelaku dan pecinta nasyid, langkah pertama yang ingin dilakukan pengurus baru ANN Bandung adalah mengumpulkan database grup nasyid dan musik positif di Bandung. Program ini pun juga sudah dimulai lewat pendataan via laman resmi ANN Bandung.
Selain itu program silaturahim ke senior musisi-musisi penting untuk mendapatkan banyak perspektif dan masukan. "Kita ingin kumpulkan banyak gagasan," ungkap Wildan. Ia mengatakan dalam waktu dekat akan menggelar silaturahim dengan Sam Bimbo. Selain itu pemrakarsa iHaqi, Ustaz Erick Yusuf juga didapuk menjadi pembina ANN Bandung. Dalam launching, munsyid senior seperti Teddy Snada, Daud Sakty juga banyak berbagi bagi perkembangan nasyid di Bandung.
"Setiap bulan kita juga ramaikan car free day di Dago untuk mengenalkan nasyid ke masyarakat," ungkapnya.