REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai menyalurkan zakat mal yang dihimpun dari Aparatur Sipil Negara (ASN), guna diberikan kepada masyarakat kurang mampu atau murtahiq.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menyerahkan langsung zakat bagi 50 mustahiq yang terdiri dari warga miskin dan pelaku usaha kecil. "Saya tiga bulan lalu sudah menandatangani Keputusan Gubernur yang mewajibkan 2,5 persen pendapatan ASN dipotong untuk zakat mal. Hari ini alhamdulillah mulai kami salurkan dan dirasakan oleh masyarakat," tutur Rusli.
Rusli mengakui bahwa potensi zakat mal yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) sangat besar. Zakat yang terkumpul setiap bulan dari Bazda sekitar Rp100 juta. Menurutnya, jika pengelolaan zakat ini bisa disalurkan tepat guna maka akan meringankan beban hidup masyarakat miskin.
"Sampai hari ini banyak warga yang sehari-harinya jualan nasi kuning. Modalnya tiap hari Rp50 ribu, pendapatannya Rp70 ribu. Insya Allah dengan memperoleh santunan zakat 2,5 Juta bisa menambah modal usaha dan bisa lebih sejahtera," imbuhnya.
Rusli berharap kedepannya Bazda selaku pengelola zakat bisa lebih profesional, transparan dan akuntabel hingga menjadikan lembaga tersebut semakin dipercaya masyarakat untuk menghimpun zakat.
Pemotongan penghasilan ASN di Provinsi Gorontalo sendiri merupakan kebijakan baru yang ditempuh pemerintah.
Rusli menilai hal tersebut sejalan dengan ajaran Islam yang mewajibkan setiap muslim yang mampu untuk mengeluarkan zakat mal sebagaimana di atur dalam Al-Quran dan Sunnah Nabi.