2. “Saudaraku, dari Sulaiman, dari Yunus bin Yazid, dari Ibnu Syibah, dari Salim bin Abdillah; bahwa Abdullah bin Umar RA melempar jumrah yang dekat (pertama) dengan tujuh kerikil sambil bertakbir pada akhir setiap lemparan kerikil, lalu maju di tempat yang datar dan berdiri lama dengan menghadap ke kiblat, lalu berdoa dengan mengangkat kedua tangannya.”
“Lalu melempar jumrah wustha (tengah) sebagaimana (melempar jumrah pertama), lalu mengambil arah kiri di tempat yang datar dan berdiri lama dengan menghadap kiblat, lalu berdoa dengan mengangkat kedua tangannya, lalu melempar jumrah aqabah (yang terakhir) dari arah lembah dan tidak berhenti, dan berkatalah Abdullah Ibnu Umar: ‘Demikianlah saya melihat Rasulullah mengerjakannya’.” (HR Bukhari, Kitab al-Hajj, bab mengangkat kedua tangan, I: 198).
3. “Diceritakan kepada kami oleh Utsman bin Umar, diceritakan kepada kami oleh Yunus, dari az-Zuhriy, bahwa Rasulullah SAW, apabila melempar jumrah yang berada di dekat Masjid Mina, beliau melemparnya dengan tujuh kerikil sambil bertakbir setiap melemparkan satu kerikil. Lalu maju ke depan dan berdiri sambil menghadap kiblat dan berdoa dengan mengangkat kedua tangannya, dan beliau berhenti lama.”
“Lalu mendatangi jumrah kedua dan melemparnya dengan tujuh kerikil sambil bertakbir setiap melemparkan satu kerikil, lalu turun ke arah kiri, di sebelah lembah, dan berdiri menghadap kiblat serta berdoa dengan mengangkat kedua tangannya, lalu mendatangi jumrah ‘aqabah, lalu melemparnya dengan tujuh kerikil sambil bertakbir setiap melemparkan satu kerikil.”
“Lalu pergi dan tidak berhenti di situ. Az-Zuhriy berkata: ‘Saya mendengar Salim bin Abdillah menceritakan hadis seperti ini dari ayahnya, dari Nabi SAW, dan Ibnu Umar melakukan (sebagaimana dilakukan Nabi SAW)’.” (Diriwayatkan oleh Bukhari, Kitab al-Hajj, bab mengangkat kedua tangan, I: 198).
Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah