REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Doa menjadi sarana terbaik manusia yang tidak pernah luput dengan kesalahan untuk kembali memohon ampun kepada Allah. Godaan setan terus datang meski kita berusaha untuk menjadi orang yang lurus dan berbudi luhur.
Allah memiliki sifat Maha Pemurah dan Maha Pengampun. Sehingga, Dia pasti akan mengampuni dosa-dosa kita apa pun yang Dia kehendaki, dan mengampuni semua kesalahan dan pelanggaran kita jika kita benar-benar bertobat dan berhenti melakukannya.
Salah satu ibadah terbesar yang Allah tetapkan bagi kita adalah memohon ampun kepada-Nya. Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
فَاصْبِرْ اِنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ
Artinya: "Bersabarlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, mohonlah ampun untuk dosamu, dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi!" (QS Gafir [40]:55)
Dalam ayat yang lain juga dijelaskan:
وَّاسْتَغْفِرِ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًاۚ
Artinya: "Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS An-Nisa' [4]:106)
Lalu kapan waktu terbaik untuk memohon ampun kepada Allah SWT?
1. Setelah Melakukan Amalan Ibadah
Dilansir dari Aboutsislam, ini adalah waktu yang penting untuk memohon ampun kepada Allah. Dengan begitu, kita bisa mengimbangi kekurangan-kekurangan dalam ibadah kita. Hal ini juga menjauhkan kita dari sikap sombong dan berpuas diri terhadap ibadah yang kita lakukan.
Di antara ayat-ayat terakhir Alquran yang diturunkan kepada Nabi adalah:
اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ. وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ. فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا
Artinya: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah,
bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima tobat." (QS An-Nasr [110]:1-3)
Setelah Nabi menerima ayat-ayat ini, beliau mengucapkan setiap kali shalat:
سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Subhaanaka wa bihamdika. Astaghfiruka wa atuubu ilaik
Artinya: “Maha Suci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Aku mohon ampunan-Mu. Aku bertobat kepada-Mu."
Itu juga merupakan doa tobat Nabi Muhammad menjelang wafatnya.
Dari sini, para Sahabat menyadari bahwa Allah sedang memberi tahu Nabi bahwa masa hidupnya di bumi akan segera berakhir, sehingga Allah memerintahkan Nabi untuk menjadikan permohonan ampun sebagai urusan terakhirnya.
Nabi memang biasa mengakhiri setiap amal shaleh dengan memohon ampun kepada Allah, seperti ketika berbuka puasa dan menunaikan shalat. Setelah selesai menunaikan ibadah haji, beliau memulai perjalanan pulang ke Madinah dengan mengucapkan:
آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ، سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ
Ayibuna, ta'ibun, ‘'abidun, sajidun li rabbina hamidun.
Artinya: "(Kami) kembali, bertobat, menyembah, bersujud, dan memuji Tuhan kami."
Nabi menghabiskan hidupnya dengan melakukan amal shaleh, dan dia selalu memohon ampun kepada Allah. Karena itu, kita seharusnya juga meneladan beliau.
Setelah terjerumus ke dalam dosa..