REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Warga Cina di Vietnam dalam keadaan darurat. Kerusuhan anticina di Vietnam telah memaksa lebih dari tiga ribu warga Cina dievakuasi dari Vietnam, demikian kantor berita lokal Cina, Xinhua melaporkan, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (17/5).
Kementerian Transportasi Cina di Beijing mengatakan, Cina mengirim lima buah kapal ke Vietnam untuk mengevakuasi penduduknya pada hari ini.
Evakuasi dilakukan, menyusul bentrokan yang terjadi antara demonstran dan pekerja asal Cina. Puncaknya terjadi pada Selasa (13/5) lalu di Vietnam bagian selatan. Saat itu, ribuan demonstran berkumpul dan tiba-tiba menyerang pekerja asal Cina.
Tidak hanya itu, berbagai usaha dan pabrik milik Cina, atau apapun yang dianggap Cina dihancurkan. Jendela, pintu, dan bangunan dirusak, dan kendaraan yang terparkir di jalanan ikut dibakar.
Menurut Kementerian Luar Negeri Cina, kekerasan mengakibatkan setidaknya dua warga asal Cina tewas, dan lebih dari 100 lainnya mengalami luka-luka. Sementara itu, sebanyak enam belas warga negara Cina menderita luka parah, dan segera dievakuasi hari ini menggunakan kapal yang dirancang sebagai penerbangan medis.
Selain korban, para pekerja dari perusahaan metalurgi milik Cina juga dievakuasi kembali ke Cina hari ini. Perusahaan ini merupakan kontraktor pabrik besi dan baja yang dibangun oleh Formosa Plastics Group, investor terbesar Taiwan di Vietnam.
Menanggapi kondisi tersebut, Kementerian Luar Negeri Cina menyarankan warganya untuk menunda perjalanan ke Vietnam. Sementara itu, warga Cina di Vietnam diminta untuk tidak keluar rumah.