Ahad 18 May 2014 13:32 WIB

Pemimpin Afrika Sepakat Perangi Boko Haram

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Korban penculikan Boko Haram
Foto: VOA
Korban penculikan Boko Haram

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS– Setelah berkali-kali kelompok militan Boko Haram melakukan penyerangan, akhirnya para pemimpin Afrika menyatakan perang terhadap kelompok militan di Nigeria ini. Para pemimpin Afrika itu pun menggelar pertemuan tingkat tinggi di Paris membahas permasalahan tersebut.

Dilansir dari BBC, Presiden Prancis, Francois Hollande yang menjadi tuan rumah pertemuan, mengatakan para pemimpin regional telah berjanji akan berbagi intelijennya dan berkoordinasi melawan kelompok tersebut.

Pertemuan di Paris tersebut dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara seperti Presiden Francois Hollande, Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, dan pemimpin negara lainnya seperti dari Benin, Kamerun, Niger, serta Chad. Sejumlah wakil dari Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa pun juga ikut terlibat dalam pertemuan di Paris.

Usai pertemuan tersebut, Hollande mengatakan mereka sepakat mengambil langkah baik global dan regional. Lanjutnya, hal ini termasuk mengkoordinasikan para intelijen, berbagi informasi, pengawasan daerah perbatasan, pengiriman militer di sekitar Lake Chad dan pengiriman militer saat situasi membahayakan.

"Kami disini untuk menyatakan perang terhadap Boko Haram," kata Presiden Kamerun Paul Biya. Sedangkan, Presiden Chad Idriss Deby menambahkan mereka benar-benar akan memerangi kelompok militan tersebut.

Sebelum acara tersebut  dimulai, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan negara-negara regional perlu bekerja sama lebih baik. Lanjutnya, militer Nigeria tidak dilatih untuk berhadapan dengan kelompok Boko Haram.

Mereka pun ditawari bantuan penasehat militer untuk membantu melatih mereka. Rencananya,  para agen intelijen dan kepala militer juga dijadwalakan akan segera bertemu untuk membahas strategi memerangi tindakan terorisme.

Sebelumnya, Hollande menyebut Boko Haram sebagai ancaman utama bagi Barat dan Afrika Tengah. “Ancaman tersebut sangat serius dan membahayakan baik untuk wilayah itu sendiri, Afrika, dan Eropa,” katanya.

Ia pun mengatakan kelompok ini memiliki jaringan dengan kelompok al-Qaeda Afrika Utara dan kelompok teroris lainnya. Dalam serangan terbaru, kelompok ini diduga telah menyerang sebuah kamp milik perusahaan Cina di utara Kamerun, dekat perbatasan dengan Nigeria.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement