REPUBLIKA.CO.ID, Hatta Rajasa telah resmi mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator Perekonomian. Selama menjabat, Hatta dikenal tak pernah mau menyinggung persoalan politik. Ia pun menegaskan hal tersebut ketika memberikan pidato terakhirnya di kantor presiden pada Jumat (16/5) lalu.
"Ketika saja bekerja, dari pagi sampai sore, saya menjawab persoalan-persoalan perekonomian. Tidak pernah saya bicara soal politik dipancing seperti apapun," katanya.
Ia mengatakan tidak ingin konsentrasinya dalam mengurus negara terpecah karena urusan politik. Hal itu pula yang mendasarinya untuk mengundurkan diri dari kursi strategis di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Apalagi dalam perundang-undangan jelas disebutkan jika pejabat negara hendak mengajukan diri sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) dari partai politik atau gabungan partai politik tertentu, maka harus mundur dari jabatannya maksimal tujuh hari sebelum pendaftaran ke KPU. Selain karena peraturan, ia juga menegaskan mundur dari jabatan Menko Perekonomian tak lain didasari etika dan budaya politik.
"Saya tidak mau abuse of power. Itulah prinsip yang saya anut. Saya ingin semua terukur dan jangan dicampuradukkan," katanya.
Saat ini, Hatta santer dikabarkan akan dipasangkan sebagai cawapres mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.