Senin 19 May 2014 10:02 WIB

Kelompok Bersenjata Serang Parlemen Libya

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Libya
Foto: [ist]
Libya

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Bentrokan berdarah kembali terjadi di Tripoli tepatnya di gedung parlemen Libya pada Senin (19/5). Pasukan loyalis mantan Mayor Jenderal Khalifa Haftar mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Pasukan pemberontak menyatakan serangan menargetkan Kongres Umum Nasional yang digelar pada Senin (19/5) ini. Mereka juga menantang legitimasi parlemen.

Kontributor Aljazeera menyatakan, saat kejadian situasi di sekitar gedung parlemen tiba-tiba berubah jadi medan perang. Saksi mata menyaksikan konvoi kendaraan berat dengan dilengkapi senjata mesin. ''Ada beberapa kendaraan terbakar, situasi sangat tegang,'' kata seorang saksi mata.

Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dan sekitar 55 orang terluka. Juru bicara Jenderal Haftar menyatakan para penyerang memiliki hubungan sebelumnya dengan pasukan bimbingan Haftar.

Mantan pejabat polisi militer Kolonel Mukhtar Fernana membacakan pernyataan di televisi al Ahrar bahwa mereka ingin menghentikan kongres. ''Kami umumkan kongres dibekukan,'' kata Fernana seperti dikutip Reuters.

Ia juga mengatakan parlemen harus beri kekuasaan pada 60 anggota parlemen untuk membuat kembali konstitusi Libya.

Sementara, Kantor berita Libya menyatakan pasukan yang menyerang parlemen adalah brigade Zintan. Mereka adalah kelompok pemberontak dari pinggiran Libya, 170 km dari Tripoli. Mereka sebelumnya pernah menduduki bandara internasional Tripoli. Namun, Zintan ditengarai tidak beroperasi untuk Haftar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement