Senin 19 May 2014 18:20 WIB

Perlu Solusi Jangka Pendek Atasi Kelangkaan Pupuk

Rep: Meilani Fauziah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Pupuk bersubsidi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Suswono memperkirakan jumlah pupuk yang ada hanya cukup hingga bulan Oktober. Untuk itu pihaknya terus mengupayakan penambahan subsidi pupuk agar kebutuhan pupuk untuk tanam terpenuhi.

Saat ini anggaran yang ada hanya bisa menyediakan pupuk berjumlah 7,2 juta ton, sedangkan kebutuhan pupuk mencapai 9,2 juta ton. Perlu ada solusi jangka pendek agar petani tidak terhambat menanam.

Suswono melihat agak sulit mendapatkan tambahan subsidi pupuk dari APBNP. Alternatifnya, tambahan subsidi bisa diperoleh dari menkanisme kurang bayar, atau dengan menaikkan HET. "Tentu risiko-risiko dari pilihan kni akan dikaji," kata Suswono ditemui di Kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (19/5).

Ia juga tidak menampik masih ada tunggakan pupuk. Anggaran pupuk tahun ini dikatakan tidak mampu menutupi tunggakan tersebut. Ia pun berharap persoalan ini bisa diselesaikan pada saat transisi pemerintahan baru nantinya.

Kini Tim Pupuk akan segera melakukan kajian-kajian untuk menentukan solusi jangka pendek menghadapi minim pupuk. Kajian ini secepatnya akan diajukan ke DPR RI untuk dilakukan pembahasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement