REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Cigna mencatatkan perolehan premi bersih lebih dari Rp1 triliun pada 2013, tumbuh 17 persen dari Rp 878 miliar di 2012. Cigna berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan premi bersih sebesar 17 persen dari Rp 878 miliar di 2012. "Naik menjadi lebih dari Rp 1 triliun di 2013 dengan total aset Rp 1,8 triliun," kata Deputy Chief Executive PT Asuransi Cigna Julian Mengual dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (20/5).
Julian mengatakan kuatnya kinerja Cigna di 2013 merupakan hasil strategi yang berfokus pada konsumen sehingga mendorong angka penjualan sebesar 35 persen. Selain itu didukung dengan rasio kesehatan RBC (risk based capital) yang mencapai 755 persen. "Kesehatan RBC yang mencapai 755 persen atau enam kali lebih tinggi dari minimum RBC yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Ia menjelaskan salah satu langkah Cigna yaitu melalui peluncuran inovasi produk Family Eazicare pada November 2013, yaitu polis asuransi pertama di Indonesia yang dapat melindungi sampai lima anggota keluarga dalam satu premi. Produk itu turut mendorong pertumbuhan bisnis Cigna sebesar 26 persen.
Julian mengatakan, perusahaan asuransi itu memperkuat saluran distribusinya secara langsung maupun tatap muka melalui divisi PMA (Priority Marketing Advisor) yang berkontribusi sebesar 32 persen atas pertumbuhan setiap tahunnya. Hal itu menurut dia, melalui pemahaman perusahaannya bahwa tidak semua konsumen memiliki kebutuhan yang sama berdasarkan masing-masing segmen.
Ia mengatakan, melalui (strategi) mendengar dan memperkuat hubungan dengan para konsumen, pihaknya berhasil meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen. Ini dibuktikan dari hasil pengukuran terstruktur melalui transaksi NPS (Net Promoter Score) senilai 24 poin.