REPUBLIKA.CO.ID, CILEUNGSI-- Yayasan Mesir mengunjungi sebuah Sekolah Tinggi Agama Islam (STIA) Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat pada Senin (19/5). Yayasan tersebut ingin mengembangkan Cileungsi dalam pengajaran Bahasa Arab, seperti yang dilansir Mi'raj News Agency (20/5).
"Yayasan kami memiliki visi mengembangkan studi Bahasa Arab di negara-negara dunia dan pada kinjungan ini bertujuan untuk melakukan penelitian, khususnya STAI Al-Fatah dalam mengembangkan pengajran bahasa Arab," ujar Syaikh Hamdi Muhammad Abdul Ghaffar, utusan dari Yayasan Al-Ibdaa Mesir.
Ia menjelaskan, hanya ada dua persoalan yang dapat mempersatukan umat Islam, hal tersebut terdiri atas bahasa Arab dan pembebasan Al-Aqsha dan bahasa Arab bisa menjadi bahasa Internasional. Kunjungan tersebut berfojus kepada mengembangkan salah satu proyek untuk menyebarluaskan atau mengenal bahasa Arab.
Selain itu Yayasan Al Ibdaa ini mempunyai tujuan khusus untuk menyebar dan mengenalkan bahasa Arab mereka juga memiliki tujuan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha dari zionis Israel. "Salah satu proyek yayasan kami membangun sebuah lembaga Bahasa Arab terbesar di dunia dan berkunjung ke Indonesia yang penduduknya mayoritas Muslim merupkan langkah awal yang sedang dijalankan," lanjutnya.
Ia menjelaskan, seluruh umat muslim baik di Indonesia maupun di negara lainnya memiliki keinginan untuk memasyarakatkan Bahasa Arab dan suatu saat nanti umat Islam akan bersatu dslam suatu pembahasan mengenai bahasa Arab.
"Hal itu menjadi modal penting untuk mempersatukan umat Islam dan banyak unsur yang dapat menyatukan umat Islam," kata Hamdi.
Disebutkannya, pertama aqidah seperti berkumpulnya seluruh umat muslim dari berbagai negara di Mekah dan kedua seluruh umat muslim memiliki perhatian yang sama tentang Al-Quds. Ia melanjutkan, semua hal tersebut dapat disatukan dengan Bahasa Arab dan setelah bisa menyatukan unsur-unsur tersebut. Suatu saat nanti dengan bahasa Arab umat muslim akan menemukan jalan untuk membebaskan Masjid Al-Aqsha.