Kamis 22 May 2014 04:00 WIB

LHKP Muhammadiyah: Indonesia Butuh Pemimpin Berjiwa Nasionalis

Rep: C57/ Red: Didi Purwadi
Sejumlah aktivis berkampanye antikorupsi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah aktivis berkampanye antikorupsi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Bidang (Korbid) Kebijakan Publik Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Nadjamuddin Ramly, menyatakan Indonesia memerlukan pemimpin yang dapat diteladani dengan satunya kata dan tindakan.

"Indonesia tidak membutuhkan pemimpin yang hanya mencitrakan dirinya baik, padahal dia gembong koruptornya. Pemimpin seperti ini tidak akan mampu memberikan teladan untuk mengatasi berbagai bentuk penyimpangan yang merajalela itu," tutur Nadjamuddin saat dihubungi Republika Online pada Rabu malam (21/5).

Indonesia, ujarnya, membutuhkan pemimpin yang berjiwa nasionalis sehingga sumber daya alam (SDA) Indonesia untuk sebesar-besarnya kemakmuran bangsa Indonesia sesuai dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Berbagai bentuk penyimpangan itu, paparnya, terlihat dari besarnya jumlah penegak hukum yang bermental korup sehingga pihak yang benar dapat disalahkan dan pihak yang salah dapat dibenarkan melalui suap.

Penyimpangan juga terjadi dalam pengelolaan sumber daya alam, terangnya, karena hampir seluruhnya menguntungkan asing, seperti minyak dan gas bumi, mineral dan batubara, serta sumber daya air.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement