REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika dibandingkan dengan harga gula impor, harga gula produk petani Indonesia lebih mahal. Kenapa demikian?
Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI), Soemitro Samadikoen mengakui gula produksi lokal dijual lebih tinggi. Hal ini menyebabkan pemerintah lebih suka impor dari luar negeri dibandingkan membeli gula petani. "Pabrik gula di luar negeri lebih efisien, makanya bisa menekan biaya operasional. Harga jual gula jadi lebih murah," katanya, Kamis (22/5).
Harga gula jual produk gula petani mencapai Rp 9.800 per kilogram. Sedangkan harga gula impor hanya sekitar Rp 5.000 per kg. Selain itu rendemen gula petani lokal hanya sekitar 7 hingga 8 persen. Sedangkan rendemen gula impor bisa mencapai 13-14 persen. Artinya, gula impor lebih manis.
Namun jika pemerintah berniat melindungi petani tebu, batalkan rencana impor gula. APTRI menjamin persediaan gula domestik cukup memenuhi kebutuhan gula nasional sepanjang tahun 2014. Gula yang ada di Indonesia saat ini mencapai 1,2 juta ton.