Kamis 22 May 2014 19:55 WIB

Lima Riset Fokus Kerja Sama AIC

KTT Riset kerja sama Indonesia Australia
Foto: Abc News
KTT Riset kerja sama Indonesia Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) riset antara Indonesia dan Australia di bawah organiasi Australia Indonesia Centre (AIC) menyepakati pada lima fokus penelitian. Kerja sama riset yang didukung dari kedua pemerintah itu mengacu pada isu-isu bersama yang  menjadi prioritas dan tantangan bagi kedua negara.

Kelima fokus penelitian dimaksud yakni pendidikan, energi, pangan dan pertanian, obat-obatan, dan kesehatan serta infrastruktur.

Ketua Dewan AIC, Harold Mitchell, dalam sambutannya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Riset AIC, di Jakarta mengatakan kolaborasi di sektor riset antara Australia dan Indonesia ini amat penting agar kedua negara mampu mengambil manfaat dan peluang sebesar mungkin menghadapi abad kebangkitan Asia. Dimana kawasan ini diperkirakan akan menguasai 50% kekuatan ekonomi dunia, sebuah kondisi yang tidak pernah terjadi sebelumnya di dunia dalam kurun waktu 400 tahun terakhir.

“Jika kita mampu mewujudkan kolaborasi bersama di sektor riset dan teknologi, maka ini akan menjadi investasi terbesar yang bisa kita lakukan. Sebaliknya jika kita gagal memanfaatkan peluang ini, maka akan menjadi tragedi terburuk yang akan kita hadapi,” tegasnya pada KTT Riset AIC di Jakarta, Rabu (22/5).

Untuk mencapai tujuan itu menurut Harold Mitchell, melalui AIC, para ilmuwan dan peneliti serta berbagai stakeholder terkait diharapkan  bisa lebih saling mengenal dan bekerja sama. Terutama dalam mengembangkan riset kelima sektor prioritas tersebut.

 “Kita saat ini menduduki kawasan yang menjadi  pasar terbesar di dunia. Indonesia saat ini menempat urutan ke-17 dalam kekuatan ekonomi dunia, sementara Australia ada di peringkat ke-13. Tapi dalam kurung waktu 1,5 dekade lagi posisinya akan berubah. Australia diperingkat ke-17, Indonesia diperingkat ke-7. Jika  kita mampu menguasai  kelima sektor tersebut bayangkan manfaat dan kebaikan yang bisa dirasakan oleh kita dan anak cucu kita kedepan,” katanya.

Australia Indonesia Center (AIC) yang berpusat di Universitas Monash, di Melbourne baru dibentuk di tahun 2013. Peresmiannya dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia, Boediono dan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott.

Pusat ini didirikan oleh pemerintah Australia dalam memperkuat hubungan antara kedua negara dengan titik berat guna memberikan pemahaman lebih mendalam bagi warga Australia mengenai perkembangan Indonesia terbaru dan arti pentingnya bagi Australia.

sumber : abc, radio australia
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement