REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dadang Kahmad menyerukan seluruh elemen bangsa untuk melakukan gerakan bersama untuk keluar dari rendahnya moralitas, memerangi korupsi dan menuju bangsa yang berkemajuan.
“Pemimpin nasional hendaknya memberi teladan, tokoh keagamaan juga harus duduk bersama menguatkan moralitas bangsa sebagai agenda mendesak. Ibarat kapal, bangsa ini mau karam, menuju kemunduran. Kasus korupsi yang terjadi di berbagai kementerian, sangat menyedihkan kita semua. Keteladanan menjadi barang mahal dan langka,” ungkap Dadang Kahmad di sela-sela Tanwir Muhammadiyah di Samarinda, Jumat (23/5).
Mengingat pentingnya keteladanan pemimpin, Dadang berharap, Presiden-Wakil Presiden terpilih menjadi sosok terdepan memberantas korupsi. “Muhammadiyah sendiri tidak berafiliasi dengan salah satu kandidat, kami netral, menyerahkan sepenuhnya kepada warga persyarikatan untuk memilih. Warga Muhammadiyah itu sangat cerdas. Kami berharap, yang terpilih nantinya akan mendorong percepatan Indonesia lebih sejahtera,” tuturnya.
Guru Besar Sosiologi Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut menegaskan, tema Tanwir Muhammadiyah "Dakwah Pencerahan untuk Indonesia Berkemajuan", sangat relevan, mengingat bangsa Indonesia harus bersama-sama melakukan penyelamatan.
“Muhammadiyah menyadari kewajiban ini. Karena itu, seluruh gerakan kami, baik di level organisasi maupun amal usaha mengarah kepada upaya memberikan percepatan pencerahan bangsa. Dengan puluhan ribu sekolah dan perguruan tinggi, Muhammadiyah mengabdi untuk bangsa, bentuk nyata amal soleh,” tegasnya.
Selain penguatan dalam bidang pendidikan, lanjut Dadang, agenda pencerahan bangsa juga harus disertai dengan penguatan bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya.
“Pada sidang Tanwir ini kami membahas soal program besar Muhammadiyah. Bangsa ini masih dirundung kemiskinan, umat Islam apalagi . Dakwah pencerahan di bidang ekonomi penting dilakukan. Aset amal usaha Muhammadiyah puluhan triliun rupiah. Jumlah BMT sebagai pilar utama ekonomi umat harus diperbanyak. Muhammadiyah telah melakukan itu,” katanya.
Dalam bidang budaya, Dadang menyatakan, selain melalui pendidikan, Muhammadiyah kini telah memiliki televisi, yaitu TVMu dan radio. Program tersebut dilakukan agar upaya pencerahan warga persyarikatan dapat dilakukan lebih luas lagi.
“Muhammadiyah akan bersatu padu untuk melakukan gerakan moral bersama, membangun budaya Indonesia yang bebas korupsi,” cetusnya.