REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kota Cirebon memiliki beragam peninggalan bangunan bersejarah sejak zaman Sunan Gunung Jati. Keraton Kasepuhan dan Polda Jabar pun mengajak masyarakat untuk mengenal dan mencintai peninggalan tersebut.
Hal itu dilakukan melalui kegiatan sepeda santai "Bhayangkara Tour de Keraton", Ahad (25/5). Kegiatan tersebut diikuti oleh Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, Kapolda Jabar, Irjen Pol M Iriawan, Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno, dan ribuan warga.
Dengan mengendarai sepeda, para peserta dibawa berkeliling menikmati bangunan cagar budaya era Sunan Gunungjati, kolonial, dan arsitektur China di sekitar Kota Cirebon.
''Kegiatan ini dimaksudkan untuk mempromosikan obyek wisata budaya di Kota Cirebon,'' ujar Sultan.
Selain itu, lanjut Sultan, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap keraton sebagai pusat budaya dan peradaban. Kegiatan itupun sengaja dilakukan untuk mensosialisasikan bahwa bersepeda itu sehat dan mengurangi polusi udara.
''Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk ikut memeriahkan HUT Bhayangkara Kepolisian RI,'' tegas Sultan.
Sultan menambahkan, Kota Cirebon sudah beberapa kali menjadi kota persinggahan pertama rombongan turis eropa. Para turis itu datang dengan menumpang kapal pesiar dalam rangkaian tur wisata ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia dan Malaysia.
Menurut Sultan, masuknya Cirebon dalam peta wisata dunia, seperti halnya Bali, Lombok dan Pulau Komodo, harus direspon cepat. Warga Cirebon pun harus mengetahui peninggalan budayanya sendiri.
''Jangan sampai keduluan oleh warga dari daerah atau negara lain,'' tegas Sultan.
Sementara itu, Wali Kota Cirebon, Ano Sutrisno menyatakan, kegiatan olahraga sekaligus bernuansa budaya itu akan semakin memudahkan Pemkot Cirebon dalam upaya merevitalisasi kawasan kota tua di Kota Cirebon.
''Saat ini revitalisasi kawasan kota tua masih terkonsentrasi di keraton,'' terang Ano.
Seperti diketahui, revitalisasi kawasan keraton Cirebon meliputi tujuh objek yakni Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Keraton Kacirebonan dan Keraton Keprabonan. Selain itu, taman air gua Sunyaragi, lawang sanga dan makam Sunan Gunungjati.
Upaya revitalisasi itu ditangani langsung oleh pemerintah pusat, dengan anggaran diperkirakan sekitar Rp 380 miliar. Untuk tahap pertama, APBN mengalokasikan anggaran Rp 160 miliar. Revitalisasi tahap pertama ditargetkan selesai pada 2015.