REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Bintang pop country Taylor Swift telah membatalkan konsernya di Thailand karena situasi politik yang bergolak. Menyusul kondisi militer yang mengambil alih kendali atas Thailand dan memberlakukan jam malam, serta darurat militer.
Swift dijadwalkan menggelar konser, yang tiketnya telah terjual habis, di Impact Arena di pinggiran ibu kota Bangkok pada tanggal 9 Juni. Tapi, pihak penyelenggara mengumumkan bahwa konser itu telah dibatalkan karena peristiwa baru-baru ini di Thailand.
"Saya akan mengirim cinta saya kepada para penggemar saya di Thailand. Saya sangat sedih konser dibatalkan," kata Swift dalam sebuah pernyataan di Twitter, Selasa (27/5).
Diva pop berusia 24-tahun itu dijadwalkan untuk berkeliling kawasan itu dalam beberapa pekan mendatang sebagai bagian dari "Red Tour". Swift juga menggelar konser lain di Shanghai, Tokyo, Indonesia, Filipina, Malaysia dan Singapura pada Mei dan Juni.
Militer yang kuat di Thailand menggulingkan pemerintahan sipil mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra pada Kamis menyusul berbulan-bulan aksi protes jalanan. Junta Thailand telah membatasi kebebasan sipil dan media, serta memberlakukan jam malam dan membatalkan sebagian besar konstitusi.