Rabu 28 May 2014 15:56 WIB

Greenpeace Deteksi 11 Ribu Titik Api di Indonesia

Rep: Meilani Fauziah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kebakaran hutan (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Kebakaran hutan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analisis Greenpeace menunjukkan titik api di lahan gambut lebih cepat menjalar 3,5 kali dibanding di lahan hutan. Untuk itu pengelolaan lahan gambut harus dibenahi untuk meminimalisasi kebakaran hutan.

Indonesia Political Forest Campaign Team leader Greenpeace, Yuyun Indradi mengatakan hampir tiga perempat titik api di Riau berada di lahan gambut. Jumlah titik api di Riau merupakan 40 persen dari total keseluruhan titik api yang ditemukan di Indonesia.

"Dari bulan Februari sampai sekarang, kita sudah menemukan 11 ribu titik api di Indonesia," kata Yuyun dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/5).

Titik api tersebut lokasinya juga berdekatan dengan pusat kota tetangga seperti Singapura. Pemerintah saat ini dipandang perlu mengeluarkan regulasi yang kuat untuk melindungi seluruh lahan gambut.

Apabila tidak segera ditangani, titik api ini bisa menjadi semakin banyak. Perusahaan-perusahaan industri perekbunan di Sumatera dikatakan akan beralih menjadi hamparan luas yang rentan terbakar.

Gambut merupakan cadangan karbon yang penting bagi paru-paru dunia. Namun pengeringan gambut juga rentan membuat kebakaran. gambut dikeringkan oleh industri kelapa sawit skala besar, pulp dan kertas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement