Kamis 29 May 2014 07:31 WIB

Konsep Ilmu Menurut al-Ghazali dan Ibn Taimiyyah (2)

Dalam Islam, ilmu bersandar pada dalil.
Foto: College.georgetown.edu
Dalam Islam, ilmu bersandar pada dalil.

Oleh: Nashruddin Syarief MPd

Al-Ghazali sendiri, setelah menguraikan bermacam-macam definisi dan jenis ilmu, ia sampai pada kesimpulan bahwa pada intinya ilmu itu mengandung tiga unsur, yaitu: keyakinan, mengerjakan, dan meninggalkan.

Aspeknya juga bisa dalam hal keagamaan ataupun keduniaan, yang diungkapkan oleh al-Ghazali dengan syar‘iyyah dan ghair syar’iyyah. Yang jelas, ilmu itu dapat menuntun seseorang untuk meyakini sesuatu yang benar dan salah, mengerjakannya atau meninggalkannya (Abu al-Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali, Ihya` Ulumuddin, Mesir: Maktabah Mesir, 1998, juz 1, hlm. 27).

Ini bisa dijadikan standar acuan bahwa Islam tidak mengakui adanya dikotomi ilmu; yang satu diakui, yang lainnya tidak. Yang logis-empiris dikategorikan ilmiah, sedangkan yang berdasarkan pada wahyu tidak dikategorikan ilmiah.

Semua jenis pengetahuan, apakah itu yang logisempiris, apalagi yang sifatnya wahyu (revelational), diakui sebagai sesuatu yang ilmiah.

Dalam khazanah pemikiran Islam yang dikenal hanya klasifikasi (pembedaan) atau diferensiasi (perbedaan), bukan dikotomi seperti yang berlaku di Barat.

Klasifikasi seperti ini penting untuk diterapkan agar tidak terjadi kekacauan ilmu. Ketika agama diukur oleh akal dan indera (induktif), maka yang lahir adalah sofisme modern.

Sehingga adanya Ahmadiyah dan aliran-aliran sesat tidak dipahami sebagai sebuah kesalahan, melainkan sebuah pembenaran bahwa Islam itu warna-warni.

Demikian juga, ketika sains dicari-cari pembenarannya dari dalil-dalil agama, maka yang lahir kelak pembajakan dalil-dalil agama.

Sehingga langit yang tujuh dipahami sebagai planet yang jumlahnya tujuh, seperti pernah dikemukakan oleh sebagian filsuf Muslim di abad pertengahan Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat juga dari pendapat Ibn Taimiyyah tentang thuruq al-’ilm (saluran-saluran ilmu).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement