REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON-- Amerika harus memegang tampuk kepemimpinan global melalui jalan kekuatan militer dimasa depan. Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengumumkan pada Rabu waktu setempat dan mengusulkan sebuah doktrin kebijakan luar negeri baru yang fokus pada soft power diplomacy.
Kebijakan luar negeri baru itu salah satu caranya dengan memberikan hibah keuangan untuk memerangi terorisme melalui kemitraan internasional sebagai gantinya. Dalam pidato kelulusan untuk taruna di akademi militer AS di West Point, New York itu, Obama berusaha untuk membuat jalan tengah antara intervensi AS tanpa henti dari beberapa dekade terakhir dan kecenderungan isolasionis yang berkembang bahwa dunia akan menjadi kurang stabil tanpa ada negara adikuasa yang dominan.
Kebijakan luar negeri ini banyak diantisipasi setelah Obama tak kunjung menarik pasukan dari Afghanistan. Kritikan dari Partai Republik juga meningkat dan menilai sang pemimpin lemah setelah kemunduran di Suriah dan Ukraina.
"Kami telah melalui musim perang yang panjang. Aksi militer AS tidak bisa menjadi satu-satunya komponen kepemimpinan kita. Hanya karena kita memiliki palu terbaik, bukan berarti setiap masalah di depan kita dianggap paku," ujar Obama, dilansir dari the Guardian, Kamis (29/5).
AS rutin menyertai campur tangan militer setiap 17 bulan, termasuk di Panama, Kuwait, Somalia, Haiti, Bosnia, dan Kosovo. Namun, untuk Afghanistan dan Irak, Obama menawarkan pendekatan baru.
"Intinya, Amerika harus selalu memimpin di panggung dunia, Jika tidak, tidak ada pihak lain (yang bisa memimpin). Pertanyaan yang kita hadapi bukan apakah Amerika akan memimpin, tapi bagaimana kita (AS) akan memimpin?" ujar Obama.
Dalam salah satu usulan kebijakan konkret pidatonya, Obama memberikan contoh alternatif untuk melindungi keamanan nasional AS dari ancaman, seperti terorisme. Misalnya, Kongres mendukung pendanaan lima miliar dolar AS untuk program kontraterorisme dengan melatih dan mendukung negara-negara mitra di daerah, seperti Sahel.
"Kita harus mengubah strategi kontraterorisme kira di Irak dan Afghanistan. Supaya lebih efektif, kita harus bermitra dengan negara-negara dimana jaringan teroris itu ada," ujar Obama.