REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan Prabowo-Hatta rencananya akan memaparkan visi misi di hadapan petinggi Partai Demokrat, Ahad (1/6). Hal itu untuk menjelaskan bahwa visi misi yang diusungnya segaris dengan program SBY selama menjadi presiden.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf menilai, langkah yang dilakukan Prabowo-Hatta terlalu berlebihan dalam mencari dukungan. Gerindra sebagai partai pengusung terlihat sangat ambisius dalam mewujudkan koalisi tenda besar yang diinginkannya. Bahkan apa yang dilakukan terkesan seperti meminta-minta.
"Dalam mendapatkan dukungan dari Partai Gerindra itu sampai terlihat ngemis-ngemis," katanya saat dihubungi, Kamis (29/5)
Menurut Maswadi, alasan pemaparan visi misi yang disampaikan oleh petinggi Demokrat juga hanya mengada-ada dan tidak wajar. Sebab, visi misi kedua pasangan calon telah disebarluaskan secara terbuka dan seluruh masyarakat bisa mengaksesnya.
"Itu aneh. Lalu (pemaparan) itu untuk apa? Semua kan sudah tahu dan sudah disebarluaskan," ujarnya.