REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR -- Kesatuan Tour Travel Haji Umroh Republik Indonesia (KESTHURI), merangkul perusahaan tour dan travel tak berizin (abal-abal). Namun perusahaan tersebut, tetap disarankan untuk masuk asosiasi. Supaya, mereka bisa bekerja secara maksimal.
Ketua Umum KESTHURI, Asrul Aziz Taba, mengatakan, asosiasi yang dipimpinnya ini tidak akan memandang sebelah mata travel abal-abal. Justru, mereka harus diberdayakan. Karena, mereka memiliki potensi yang cukup bagus.
"Jadi, baru KESTHURI yang merangkul travel belum berizin ini," ujarnya, di Makassar, Sulsel, Jumat (30/5).Perusahaan belum berizin ini, bisa masuk asosiasi sebagai anggota biasa. Setelah jadi anggota, mereka akan didorong untuk segera menyelesaikan perizinannya. Supaya, mereka bisa jadi anggota penuh.
Dengan masuknya perusahaan travel tak berizin ini jadi anggota organisasi, lanjut Asrul, maka asosiasi berkewajiban untuk membina mereka. Supaya, mereka bisa bekerja secara profesional. Tanpa harus melanggar aturan.
Karena itu, pada Mukernas I KESTHURI ini, intinya membahas mengenai penyelenggaraan haji dan umroh secara bertanggung jawab. Jadi, momen ini sebagai langkah konsolidasi antar pengusaha travel untuk terus memacuk kinerja. Supaya, bisa lebih baik lagi.
Menurut Asrul, langkah ini sangat positif. Sebab, bila perusahaan travel tak berizin ini dibiarkan begitu saja, akan merugikan semua pihak. Termasuk, perusahaan travel yang telah berizin."Makanya, kami akan terus menggandeng dan membina mereka supaya segera menempuh perizinannya," jelasnya.