REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran pelatih Persik Kediri mengeluhkan kondisi bus yang diberikan pihak panitia penyelenggara karena mogok di perjalanan sebelum tim berjuluk Macan Putih itu menghadapi Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Jumat (30/5).
Akibat bus yang ditumpangi mogok di seputar Bundaran Hotel Indonesia (HI), pemain dan pelatih nyaris terlambat sampai ke stasion dan memengaruhi proses persiapan sebelum menjalani pertandingan.
"Bus-nya rusak di bundaran HI. Kami sebenarnya langsung minta kepada pengawas pertandingan untuk memundurkan waktu pertandingan, tapi tidak bisa," kata asisten wasit Persik Kediri, Musikan usai pertandingan.
Menurut dia, dengan terlambat ke stadion maka berdampak pada pemanasan sebelum pertandingan yaitu hanya sekitar 10 menit. Kondisi ini dinilai belum maksimal, apalagi pertandingan yang dihadapi tensinya tinggi.
"Jelas berpengaruh pada mental pemain. Tapi anak-anak mencoba bermain lepas meski akhirnya kalah," kata Musikan menambahkan.
Pada pertandingan yang disaksikan lebih dari 15 ribu penonton ini, Persik Kediri yang saat ini berada dua strip paling bawah klasemen Grup 1 mampu meladeni pertandingan ketat yang diperagakan oleh tim tuan rumah yang diarsiteki oleh Benny Dolo itu.
Hanya saja pertahanan Persik Kediri yang dimotori oleh Khusnul Yuli mampu ditembus oleh gol Ramdani Lestaluhu pada menit 13. Setelah gol tersebut tidak ada lagi gol yang tercipta hingga pertandingan usai.
Dengan kekalahan ini, juara Liga Indonesia dua kali ini harus tertahan papa posisi 10 dari 11 kontestan Grup 1 dengan 11 poin dari 14 pertandingan. Kondisi ini memperberat langkah untuk bertahan di kompetisi tertinggi di Tanah Air.
Musikan menegaskan jika pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bermain bagus pada sisa pertandingan yang ada. Peluang bertahan di ISL tetap terbuka. "Kami akan berusaha hingga akhir. Mental pemain akan menjadi catatan kami. Kami berharap semuanya bisa maksimal," kata mantan bintang Persik Kediri itu.