REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum banyak yang mengetahui, sejak 2010, Kedutaan Besar AS di Indonesia membangun sebuah pusat kebudayaan AS untuk publik Indonesia.
Bertempat di lantai tiga Mal Pacific Place, Jakarta Selatan, fasilitas yang diberi nama @america itu rutin menyelenggarakan kegiatan dan memberikan pelayanan. Bermacam acara, dari mulai pertunjukan seni sampai diskusi bisnis dan politik sering dilangsungkan di sana.
Berbagai informasi resmi, dari mulai cara mengurus adminstrasi kunjungan ke AS hingga mengenai seleuk-beluk dunia pendidikan di AS juga bisa di akses di tempat tersebut. Sejumlah remaja Indonesia dipekerjakan sebagai pemandu untuk melayani kebutuhan pengunjung.
Berbeda dengan sejumlah pusat-pusat kebudayaan Eropa di Jakarta yang dikenal lebih dahulu, @america menawarkan fasilitas dengan teknologi tinggi.
Dua di antaranya adalah teknologi Google Earth dengan tujuh layar melingkar yang disebut liquid galaxy, serta perpustakaan digital dengan lebih dari seratus iPad yang bisa dipinjam gratis.
“Kami punya seratus lebih iPad yang bisa dipinjam gratis untuk mengakses berbagai informasi tentang AS di sini. Sebagai syarat, peminjam harus lebih dulu menjadi member, dan cukup meninggalkan kartu identitas saat meminjam. Dan untuk menjadi member juga gratis,” ujar Gina, salah satu pemandu @america, dijumpai di tempat tersebut beberapa waktu lalu.
Duta Besar AS untuk Indonesia Scot Marciel mengakui, citra AS di mata sebagian masyarakat Islam, termasuk di Indonesia, tidak terlalu bagus dalam beberapa waktu terakhir.
“Untuk itulah kami ingin mengajak mereka berkenalan dengan Amerika Serikat yang sebenarnya. Menurut saya, hal itu akan membantu merubah presepsi mereka,” ujar Scot, saat diwawancarai The New York Times di awal berdirinya @america.
Ikuti Whatsapp Channel Republika