Rabu 04 Jun 2014 15:44 WIB

TNI Netral, tidak Tergoda Politik Praktis

Rep: C65/ Red: Erik Purnama Putra
Prajurit Koprs Marinir TNI AL melakukan operasi darat usai mendarat di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).
Foto: Republika
Prajurit Koprs Marinir TNI AL melakukan operasi darat usai mendarat di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (4/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pangdam III/Siliwangi Mayjen Dedi Kusnadi Thamim meminta, jajarannya untuk bersikap netral dalam menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Hal tersebut dikatakan Dedi seusai menghadiri acara serah terima jabatan Danyon Armed-4/105 GS Kodam III/Siliwangi dari Letnan Kolonel Arm Wahyu Widodo kepada Mayor Arm Setyo Hani Susanto, di Mako Yon Armed Jalan Gatot Subroto Kota Cimahi, Rabu (4/6).

Dedi mengimbau, agar masyarakat tidak segan melaporkan bila menemukan anggota TNI yang memihak salah satu partai atau tidak bersikap netral karena akan ada banyak sanksi yang bisa diberikan untuk anggota tersebut. Hal itu dikarenakan, masyarakat memiliki peran dalam netralitas TNI tersebut.

Kondisi itu juga sesuai dengan amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengingatkan bahwa TNI dan Polri tetap netral. "Para perwira tinggi dan prajurit seluruhnya harus benar-benar netral, jangan tergoda dengan godaan pihak luar untuk menyeret-nyeret institusi ke dalam politik praktis," imbau Dedi.

Dia memastikan, seluruh jajaran di wilayah Kodam III/Siliwangi bakal bersikap netral. Bahkan, dirinya memberi keleluasaan bagi para anggota TNI yang ingin terjun di bidang politik agar bisa mengundurkan diri dari jabatan TNI. "Nantinya tinggal lapor kepada presiden untuk mengundurkan diri jika memang mau terjun kepada politik," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement