REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tur Nusantara jilid dua dimulai. Timnas U-19 Indonesia mengawalinya dengan melawan Pra-PON Aceh di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Jumat (6/6) malam.
Pelatih timnas U-19, Indra Sjafri, mengatakan masih banyak yang perlu ditingkatkan dari permainan anak-anak asuhnya. Selain masalah finishing, Indra juga masih menyoroti efektivitas permainan Evan Dimas dan kawan-kawan dalam menciptakan peluang.
Dalam beberapa sesi latihan menjelang Tur Nusantara, Indra memperbanyak materi latihan dalam hal penguasaan bola dan efektivitas serangan. Menurut dia, program latihan tersebut bukan dipersiapkan khusus untuk menyambut laga perdana kontra Pra-PON Aceh, melainkan program berkelanjutan yang memang harus dilahap pemain.
Indra berharap para pemainnya tak hanya kuat dalam penguasaan bola, tapi juga harus pintar melihat celah untuk menciptakan peluang sebanyak-banyaknya. "Jadi penguasaan bola tidak mubazir. Anak-anak terus kami asah untuk melakukan umpan terobosan dan killing pass," jelas pelatih berusia 51 tahun itu.
Kepiawaian dalam melakukan umpan terobosan diperlukan untuk menambah variasi permainan tim. Timnas U-19 harus punya segudang cara memenangkan pertandingan sehingga tidak hanya bertumpu dengan membangun serangan melalui lini sayap.
"Pemain juga harus berani melepaskan tendangan jarak jauh jika mendapat kesempatan," kata Indra menambahkan.
Laga kontra Pra-PON Aceh ini akan menjadi uji coba ke-24 timnas U-19 dalam persiapannya menuju putaran final Piala Asia U-19 di Myanmar, Oktober mendatang. Dari 23 pertandingan sebelumnya, pasukan Garuda Jaya baru menelan dua kekalahan. Sisanya berakhir dengan 16 kemenangan dan lima kali imbang.