Ahad 08 Jun 2014 02:29 WIB

Bepe Keluhkan Perilaku Fans Sepak Bola Indonesia

Red: M Akbar
Bambang Pamungkas
Foto: FOTO ANTARA/Dhoni Setiawan
Bambang Pamungkas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Striker Pelita Bandung Raya, Bambang Pamungkas, mengatakan fanatisme sepak bola di Indonesia masih berorientasi pada kegemaran terhadap klub-klub ataupun tim asal luar negeri.

Mantan penyerang tim nasional Indonesia ini juga menyayangkan apresiasi yang terlalu berlebihan dari para penonton lokal ketika menyaksikan gawang anak negeri sendiri dibobol oleh tim asing yang tergabung di dalam Football Legends.

"Harus diakui Indonesia negara dengan tingkat fanatisme tinggi terhadap sepak bola, tidak hanya tim lokal tetapi tim-tim luar negeri. Sayangnya justru fanatisme kita masih berorientasi pada tim atau klub luar negeri," kata Bambang dalam konferensi pers seusai ambil bagian dalam laga amal "Football Legends 2014" di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (7/6).

Pada laga tersebut, Bambang bergabung bersama tim Indonesian Legends, menghadapi Football Legends. Bambang menjadi salah satu pencetak gol dalam laga yang berakhir dengan skor 5-2 untuk kemenangan Football Legends, lewat eksekusi tenang dari titik penalti menit ke-17.

Kehadiran sejumlah mantan pemain bintang dunia yang sempat bermain untuk tim Serie A Italia, AC Milan, mampu menarik minat para penggemar mereka, Milanisti Indonesia, yang memadati Sektor 17 GBK, sebagai satu-satunya tribun terpadat dalam pertandingan tersebut.

Sejumlah mantan pemain Milan yang menjadi bagian tim Football Legends adalah Alessandro Nesta, Gianluca Zambrotta, Rui Costa, Rivaldo dan Gennaro Gattuso, yang berstatus sekaligus sebagai pelatih tim tersebut. Sementara di Sektor 7 SUGBK terlihat para pendukung dari tim lokal, Persija Jakarta, meskipun tidak sepadat tribun yang ditempati Milanisti Indonesia.

Oleh karena itu, Bambang menilai bahwa fanatisme sepak bola Indonesia masih berorientasi pada tim-tim luar negeri. "Bahkan ketika sejumlah tim luar negeri, sebutlah Chelsea, Arsenal dan Liverpool datang, stadion selalu penuh," katanya.

Akan tetapi, Bambang, menyayangkan perilaku para penonton, terutama ia menyoroti bagaimana mereka kerap bersorak sorai berlebihan menyambut gol-gol yang diciptakan para pemain ataupun tim asing.

"Sekarang kalau tim-tim luar negeri mencetak gol, para penonton itu bersorak sorai, menurut saya hal itu kurang layak," katanya. "Toh, ketika mereka kembali ke luar negeri sana, Indonesia tidak mendapatkan apa-apa."

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement