REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Setelah dilantik sebagai presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi kembali menunjuk perdana menteri Mesir pada Senin. Penunjukan ini dilakukan untuk memperbaiki perekonomian serta perbedaan politik setelah kekerasan dan pertumpahan darah yang terjadi di Mesir.
Perdana Menteri Ibrahim Mehleb mengatakan pemerintahan baru saat ini akan tetap mempertahankan pemerintahan sementara hingga dibentuknya kabinet baru. Meskipun begitu, konsultasi atas pembentukan kabinet baru ini belum dilakukan. Namun, sejumlah menteri pun dikatakan akan tetap menjabat.
Sisi sebelumnya telah menggulingkan presiden Mohamad Mursi pada Juli lalu menyusul adanya protes besar-besaran. Ia pun berhasil merebut kursi presiden setelah mengalahkan lawannya yang berasal dari partai sayap kiri. Dengan mempertahankan sejumlah menteri utama dalam pemerintahannya dapat membuat Sisi melakukan reformasi dengan cepat.
Fawaz Gerges, profesor dari ilmu pengetahuan Timur Tengah di London School of Economics, mengatakan Sisi harus mengatasi sejumlah masalah yang memperburuk kehidupan warga Mesir serta keuangan negara. Salah satu tokoh penting di Mesir yang dapat menghidupkan perekonomian adalah menteri keuangan Hany Kadry Dimian yang diperkirakan akan tetap menjabat di pemerintahan baru Mesir ini.