REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh mengingatkan kepada panitia pelaksana Seleksi Tilawatil Quran (STQ) XXIII tingkat Kota Mataram untuk dapat mensterilkan lokasi kegiatan STQ dari hal-hal yang berbau politik.
"Seputar lokasi STQ harus benar-benar steril dari aktivitas politik, baik itu berupa pengibaran bendera partai maupun pemasangan tanda gambar calon presiden dan wakil presiden," katanya dalam rapat persiapan STQ XXIII di Mataram, NTB, Selasa (10/6).
Ia mengatakan, selama pelaksanaan STQ, berbagai kegiatan yang berbau politik ditunda dulu karena dikhawatirkan dapat mengganggu kelancaran acara.
Terkait dengan itu, Ahyar meminta kepada camat, lurah dan aparat keamanan untuk segera melakukan pendekatan kepada warga agar tidak melakukan kegiatan politik di seputaran lokasi STQ, yakni di Lapangan Babakan, Kecamatan Sandubaya.
"Selain itu, masalah kebersihan, kenyamanan dan keamanan di lokasi STQ harus selalu diperhatikan," kata Ahyar.
Pelaksanaan STQ XXIII tingkat Kota Mataram akan berlangsung pada tanggal 14-17 Juni 2014 di Lapangan Babakan. Sesuai dengan moto Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya, maka wali kota meminta agar kegiatan STQ tersebut bisa sukses dilaksanakan.
Ahyar juga berharap panitia bisa melakukan persiapan secara maksimal dalam berbagai hal guna mensukseskan kegiatan syiar Islam melalui STQ tersebut.
Melalui STQ, kata dia, diharapkan akan lahir qari/qariah dan hafiz/hafizah yang bisa diandalkan untuk tampil ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini sekaligus menjadi syiar agar masyarakat mengetahui bahwa Pemerintah Kota Mataram sedang melaksanakan STQ.