REPUBLIKA.CO.ID, SERANG-- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno meminta perusahaan di Banten membantu daerah-daerah tertinggal di Banten Selatan yakni Kabupaten Lebak dan Pandeglang, melalui Forum Corporate Social Responsibility (CSR).
"Saya mendapat laporan dari Bupati Lebak, bahwa di wilayah Lebak ada sekitar 600 jembatan gantung. Sekitar 300 diantaranya dalam kondisi rusak," kata Rano dihadapan ratusan pimpinan perushaan di Banten dalam kegiatan Forum CSR di Serang, Selasa.
Rano mengatakan, jembatan-jembatan gantung di Lebak tersebut dibangun atas swadaya masyakat dan ada diantaranya yang dibangun atas sumbangan perusahaan. "Jembatan gantung yang terkenal dengan 'Jembatan Indiana Jones' sekarang sudah dibangun atas bantuan salah satu perusahaan. Saya kira perusaan lainnya bisa meniru," kata Rano.
Selain soal jembatan, kata Rano, permasalahan lain yang membutuhkan bantuan di wilayah Selatan masalah infrastrukur karena jalan rusak, masalah kesehatan terutana gizi buruk, serta ketersediaan air bersih terutama di wilayah Banten Utara karena banyak masyarakat yang memanfaatkan air kotor.
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten berharap CSR dari perusahaan bisa seiring dan sejalan dengan program Pemprov Banten di bawah Forum CSR Kesos (Kesejahteraan Sosial) yang sudah dibentuk oleh Pemprov Banten yang kepengurusannya dari kalangan dunia usaha, media massa dan akademisi.
"Tidak ada intervensi pemerintah untuk pengelolaan CSR, pemerintah hanya bertugas menfasilitasi terutama terkait data sasaran agar tidak terjadi bantuan kepada masyarakat yang tumpang tindih," kata Rano.
Menurutnya, Forum CSR Kesejahteraan Sosial (Kesos) mempunyai tugas membangun kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Provinsi Banten, sehingga kegiatan kemasyarakatan yang dilaksanakan akan semakin terarah, tepat sasaran dan dilaksanakan dengan kerjasama dan koordinasi yang baik.
"Dengan banyaknya perusahaan yang ada di Provinsi Banten, mempunyai potensi besar untuk ikut berperan dalam usaha menurunkan angka kemiskinan," katanya.
Ketua Forum CSR Kesos Banten HM Nazib mengatakan, selama ini CSR yang disalurkan perusahaan sudah ada yanh dijalankan oleh masing-masing perusahaan yang menyalurkan. Namun demikian pelaksanaanya ada tumpang tindih dengan program yang pemerintahan dan jangkauannya hanya untuk masyarakat dlingkungan perusahan.
"Kami berharap kedepan penyaluran CSR ini bisa lebih disinergikan lagi dengan program pemerintah, sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaana," kata Nazib.