REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir meminta YouTube untuk menghapus sebuah video yang menampilkan seorang wanita telanjang penuh luka tengah diseret melewati Tahrir Square Kairo. Setelah mengalami kekerasan seksual selama perayaan pelantikan Presiden Abdel Fattah al-Sisi.
Penyerangan Ahad (8/6) malam itu terjadi saat ribuan orang menikmati perayaan pelantikan, yang meningkatkan kekhawatiran baru tentang komitmen Mesir untuk melawan kekerasan seksual.
Pihak berwenang menangkap tujuh laki-laki berusia antara 15 dan 49 tahun karena melakukan pelecehan seksual terhadap wanita di Tahrir Square setelah memposting video, yang menyebabkan kehebohan baik media lokal dan internasional.
Tidak jelas apakah para lelaki yang ditangkap itu ambil bagian dalam kekerasan yang ditampilkan dalam video itu.
"Kedutaan besar Mesir di Washington DC dan sejumlah pihak berwenang Mesir, dengan arahan Presiden Abdel Fattah al-Sisi, telah meminta pihak Youtube untuk menghapus video kekerasan seksual itu," kata Juru Bicara Sisi.
"Permintaan ini sebagai tanggapan atas keinginan korban, yang diungkapkannya selama kunjungan presiden kemarin di rumah sakit untuk mengecek kondisinya," tambah juru bicara itu dalam pernyataan melalui surat elektronik, Kamis malam.
YouTube tidak segera tersedia untuk menanggapi permintaan Mesir. Video klip yang menayangkan kekerasan itu juga masih tersedia di situs berbagi video itu Jumat.
Mesir menyetujui sebuah undang-undang baru bulan ini yaitu menghukum terhadap kekerasan seksual dengan setidaknya enam bulan penjara atau denda minimal 3.000 pound Mesir (sekitar 420 dolar AS). Amerika Serikat mendesak Mesir untuk melakukan yang terbaik dalam janjinya untuk memerangi kekerasan seksual.
Serangan seksual merebak dalam demokrasi selama dan setelah pemberontakan 2011 yang menggulingkan presiden veteran Hosni Mubarak dan umum terjadi selama satu dekade dalam pertemuan besar di Mesir.
Sisi, mantan kepala angkatan bersenjata Mesir yang meraih kemenangan telak dalam pemilu bulan lalu setelah mengusir presiden terpilih Mohamed Mursi Juli lalu, kerap mengatakan pentingnya peran wanita terhadap masyarakat.
Seorang anggota kepolisian yang menyelamatkan korban kekerasan seksual seharusnya mendapat penghargaan, kata Sisi, dengan referensi jelas kepada wanita dalam video itu.