Rabu 18 Jun 2014 21:15 WIB

Puan Minta Penyelenggara Pemilu Netral

Puan Maharani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Puan Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Presiden DPP PDIP, Puan Maharani meminta para penyelenggara pemilu untuk netral dalam menjalankan tugas.

Puan menyampaikan permintaan tersebut seusai memimpin rapat koordinasi jajaran pengurus PDIP Sulawesi Tenggara di Kendari, Rabu (18/6).

"Kita harapkan seluruh penyelenggara Pilpres, mulai dari KPU, Bawaslu, hingga Panitia Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tempat-tempat pemungutan suara, bersikap netral sehingga tidak ada ruang untuk terjadinya kecurangan dalam perhitungan suara Pilpres," katanya.

Menurut dia, keberpihakan penyelenggara pemilu presiden pada salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden, hanya akan menciderai demokrasi yang sudah dibangun bertahun-tahun.

"Demokrasi yang sudah dicapai hari ini, merupakan buah dari hasil kerja keras dari seluruh elemen bangsa, untuk menjalankan pemerintahan yang demokratis," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, para penyelenggara Pemilu Pilpres harus bisa menjaga netralitas, sehingga calon presiden yang terpilih benar-benar hasil pilihan rakyat, bukan hasil manipulasi suara rakyat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Jangan kita menodai hasil Pilpres ini dengan cara-cara yang tidak benar, karena hal yang demikian itu hanya meruntuhkan nilai-nilai demokrasi yang dianut bangsa ini," katanya.

Sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu Pilpres DPP PDIP, Puan Maharani yang juga putri dari Megawati Soekarnoputri itu, menyatakan optimistis pasangan calon presiden besutan PDIP bersama partai mitra koalisinya, Joko Widodo - Mohammad Jusuf Kalla bisa memenangi pilpres 2014.

"Saya sangat optimistis pasangan Jokowi - JK bisa meraih suara di atas 50 persen karena kedua figur ini sudah terbukti mengabdikan diri mereka untuk rakyat," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement