REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan pekerja seks komersial (PSK) dikhawatirkan akan bereksodus ke daerah lain pascapenutupan lokalisasi Gang Dolly dan Gang Jarak pascapenutupan lokalisasiyang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak khawatir dengan adanya isu perpindahan PSK tersebut ke Jawa Tengah.
"Saya Nggak khawatir, karena sebelumnya sudah ada omongan dengan pakde karwo dan mbak risma", ujarnya saat dihubungi RoL, Kamis (19/6) sore.
Ia menambahkan untuk masalah eksodus PSK Dolly, sudah diantisipasi oleh pemkot maupun pemprov. "Saya kira sudah ada antispasi untuk itu", paparnya.
Pemerintah Provinsi Jawa timur bekerjasama dengan pemerintah kota maupun kabupaten melakukan sweeping dan mendata jumlah pekerja seks Komersial (PSK) di setiap wilayah. Hal ini untuk mengantisipasi agar PSK Dolly tidak eksodus ke daerah-daerah terdekat Surabaya.
Penutupan lokalisasi prostitusi terbesar di Asia Tenggara ini telah dilakukan pada Rabu (18/6). Langkah yang diinisiasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ini mendapat apresiasi dari banyak pihak.