REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pasangan calon Jokowi-JK belakangan ini kerap diserang sejumlah kampanye hitam yang dinilai tak berlandaskan fakta. Upaya menyudutkan pihak lawan dengan cara tersebut semakin tidak memperlihatkan kesantunan berpolitik.
Cawapres nomor urut 2, Jusuf Kalla (JK) mencontohkan, cara yang digunakan untuk melemahkan pasangan Jokowi-JK sudah tidak sehat. Mereka memfitnah serta menyebarkan isu bohong untuk memperburuk citra Jokowi-JK. Menurut dia, semakin hari kampanye hitam tersebut semakin marak.
"Iya, semakin busuk caranya. Kampanye negatif boleh, tapi jangan kampanye hitam seperti ini," kata JK saat mengunjungi sentra batik di Sasirangan, Banjarmasin, Jumat (20/6).
Dia menambahkan, pihaknya akan terus melawan serta mengklarifikasi kampanye hitam tersebut agar tidak meracuni publik. Itulah kenapa dalam setiap orasi politik kampanyenya JK lebih banyak meverifikasi pemberitaan buruk yang beredar.
Menurut dia, masyarakat harus mengenal siapa pasangan calon yang akan menjadi pilihan mereka. Sebab, tudingan dari kompetitor, khususnya yang berbau SARA menjadi penyebab terpecahnya suara para pendukung Jokowi-JK.
"Iya di kalangan kiyai dan ulama NU memang ada pecah dukungan karena mereka terkena kampanye hitam. Untuk itu, harus kita beri pemahaman," ujar dia.