REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan menjadi mudah, ketika manusia hanya mengandalkan Allah semata. Kebingungan menjadi sirna, sebab hanya Allahlah yang menjadi tempat bergantung. Persoalannya, banyak di antara umat Islam menjadikan Allah sebagai prioritas, hanya sebatas di lisan saja dan belum diyakini dalam jiwa.
Padahal, kenyataan bahwa Allah sebagai satu-satunya solusi perlu diyakini sejak dini. Begitulah sedikit pesan dari rangkaian karya ustaz Yusuf Mansur yang dikemas dalam satu judul buku "Allah Dulu, Allah Lagi, Allah Terus".
"Ya intinya, pesan buku ini adalah ajakan untuk menomorsatukan Allah di atas segalanya, dalam keadaan bagaimana pun dan sampai kapan pun," kata Ustad Yusuf Mansur dalam acara peluncuran bukunya pada Ahad (22/6).
Bagian keempat buku, meliputi gaya hidup Muslim yang seharusnya diwarnai dengan kesederhanaan, saling mendoakan, menjaga dan mengintrospeksi, serta senantiasa berdzikir dan melakukan muhasabah. Ia pun mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi jelang Pilpres, di mana semua orang kebanyakan saling menjatuhkan dan saling dengki.
"Padahal, jelang ramadhan seharusnya diisi dengan perilaku-perilaku bijak, saling membaguskan dan saling mendoakan sesama umat Islam.
Di bagian akhir, yakni terdiri dari lima sub judul, Yusuf Mansur menulis soal indahnya berjamaah. Maksudnya, segala arah kesuksesan sejati ditempuh lewat jalan kebersamaan. Entah itu sukses menjadi pemimpin agama, bisnis maupun politik. Berjamaah juga mesti ditunjukkan dalam rangka memperlihatkan kemuliaan Islam. "Mari tunjukkan bahwa Islam itu hebat, tidak suka hal-hal kotor, korupsi dan justru suka kejujuran dan keadilan," lanjutnya. Caranya, tentu dengan menjadi pribadi Muslim yang setia kepada nilai-nilai yang dijarkan dalam Alquran. Serta tentu saja, umat Islam harus berjamaah dalam menomorsatukan Allah.
Sejatinya, buku ini memuat kumpulan dakwah penulis yang dituangkan dalam tulisan. Buku dikemas dan disandingkan dengan tulisan ustaz inspiratif lainnya yakni ustaz Arifin Ilham yang menulis buku berjudul "Bersiap untul Akhirat". Jika Yusuf Mansur mengajak untuk menomorsatukan Allah SWT, maka Arifin Ilham dalam bukunya mengajak mayarakat Islam menomorsatukan akhirat di atas segalanya, dalam keadaan bagaimana pun dan sampai kapan pun.
Namun pada intinya, lanjut Yusuf Mansur, dua judul buku dalam satu kesatuan yang diterbitkan oleh penerbit Republika ini diharapkan menjadi pengingat umat dalam menyambut Ramadhan.