Selasa 24 Jun 2014 23:20 WIB

Digempur Soal HAM, Prabowo Sukses Dapat Simpati

Rep: c92 / Red: Esthi Maharani
Prabowo Subianto
Foto: Facebook
Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pengamat politik sekaligus Direktur Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S. Bakry, mengatakan tensi persaingan politik di Indonesia saat ini sedang memanas. Berbagai cara dilakukan berbagai pihak untuk menjatuhkan lawan politiknya, termasuk dengan menggulirkan isu tentang Hak Asasi Manusia (HAM).

Menurut Umar, publik seringkali salah sangka dalam melihat fenomena ini. Banyak orang menyangka dengan menyerang Prabowo terus-menerus, elektabilitas Prabowo akan menurun. Padahal, menurut dia, yang terjadi bisa sebaliknya.

“Justru Prabowo yang terus dihujani dengan isu HAM, justru mengundang empati dan simpati dari masyarakat. Ini justru akan merugikan Jokowi.” kata Umar saat dihubungi ROL, Selasa (24/6).

Umar mengatakan, asumsi yang berkembang selama ini justru mempertanyakan mengapa negara asing cenderung bersikap keras terhadap Prabowo. Umar menilai negara-negara asing ini memiliki kepentingan.

“Mereka memiliki kepentingan dan kepentingan mereka terganggu.” ujar Umar.

Umar mengatakan, isu HAM yang digulirkan saat ini jelas tidak bisa lepas dari kontes politik yang sedang terjadi di Indonesia. Pasalnya, walau sudah terjadi sekian lama, masalah ini tidak pernah digulirkan, bahkan ketika Prabowo mencalonkan diri menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) bersama Megawati.

“Setahun, dua tahun, lima tahun yang lalu ketika Prabowo jadi cawapres Mega, tidak ada masalah dengan kasus HAM. Sekarang kita meributkan tentang HAM.” kata Umar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement