REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) T Hasudungan Siregar mengatakan Sulut mengekspor puluhan ton ikan kayu ke Jepang setiap bulan.
"Setiap bulan ada permintaan puluhan ton dan untuk Juni 2014 sebanyak 25 ton diekspor ke Jepang dengan devisa diperoleh 151.768 dolar Amerika Serikat," kata Hasudungan di Manado, Kamis (26/6).
Permintaan ikan kayu dari pembeli Jepang tersebut, kata Hasudungan sudah terjadi sejak beberapa tahun silam dan hingga kini kontinuitasnya terjaga.
Di Jepang, katanya, ikan kayu diolah kembali menjadi berbagai produk pangan khas negara itu, ada juga yang diolah menjadi bumbu hingga parfum. "Produk ikan kayu, telah diproses melalui pembakaran pada suhu tertentu sehingga dihasilkan komoditas yang sudah mengeras seperti kayu, tetapi tahan meski disimpan lama," katanya.
Ikan kayu asal Sulut memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain, karena rasa dan tekstur ikan dengan kualitas baik. Selain negara-negara di Asia menjadi tujuan ekspor ikan kayu asal Sulut, juga diekspor ke Eropa, Afrika dan Amerika Serikat.
Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor asal Sulut, agar mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri dan negara tujuan semakin banyak, katanya. Selain itu, pemerintah daerah terus memperkenalkan produk unggulan daerah dalam setiap pameran baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Dengan ini, diharapkan eksportir Sulut akan memiliki banyak tujuan pasar. Dan diingatkan lagi selain kuantitas juga ketersediaan produk yang harus siap saat ada permintaan dari buyers atau pembeli," jelasnya.