REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim), Tri Rismaharini meminta agar pelajar di Surabaya tidak menjadikan narkotika dan bahan berbahaya (narkoba) sebagai pelampiasan pelarian untuk mengatasi masalah.
Risma mengingatkan apabila siswa-siswi jika memiliki masalah maka seharusnya yang dilakukan adalah menghadapinya.
“Jangan sampai ketika ada masalah lalu kemudian menggunakan narkoba sebagai pelampiasan. Tindakan seperti itu tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan menambah masalah,” ujarnya dihadapan pelajar se-Surabaya pada acara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional di Taman Surya, Surabaya, Sabtu (28/6).
Dia menambahkan, kalau ada murid yang tertangkap pihak berwajib karena penyalahgunaan narkoba maka di saat itulah siswa itu akan menyia-nyiakan waktu yang dimiliki.
Padahal, kata dia, masih banyak hal yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah dan narkoba hanyalah pelarian sementara.
Risma juga menantang para pelajar Surabaya untuk tak hanya mengatakan tidak pada narkoba, tetapi juga katakan tidak pada seks bebas. Menurutnya, keinginan melakukan seks dikarenakan banyaknya remaja menonton video porno. Untuk itu, dia menantang seluruh pelajar yang hadir untuk menolak melihat video porno.
Karena para pelajar belum saatnya melihat hal-hal seperti itu. Dia mengambil contoh gelas. Jika gelas itu sejak dini sudah dimasuki berbagai ilmu pengetahuan seperti komputer, Bahasa, metematika dan sebagainya maka akan tumpah hasil yang baik.
Tetapi jika gelas tersebut diisi dengan sesuatu kegiatan yang tidak bermanfaat seperti melihat video porno maka pasti gelas tersebut akan mengeluarkan hasil yang jelek dan konsentrasi dalam belajar akan berpengaruh.