REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jasa pengiriman barang dan sepeda motor dari berbagai daerah ke Jakarta atau sebaliknya melalui jasa ekpedisi diprediksi meningkat saat mendekati Idul Fitri 1435 Hijriah.
Salah satu pemilik jasa pengiriman barang PT Anugerah di Kawasan Pergudangan Terpadu Kampung Bandan, Jakarta, Stella, Sabtu (28/6), mengatakan volume pengiriman barang hingga sehari menjelang Ramadhan 1435 Hijriah masih normal dan belum terjadi kenaikan.
Namun, lanjut dia, volume pengiriman akan terjadi kenaikan apabila mendekati Lebaran, atau sekitar dua pekan sebelum hari H Lebaran. "Untuk saat ini masih normal, seperti sepeda motor yang hanya kisaran 2 hingga 3 motor. Namun bisa meningkat hingga 5 sampai 7 motor dalam sehari apabila mendekati lebaran, yakni dua pekan sebelum Lebaran," katanya.
Ia menjelaskan, peningkatan volume itu akan terjadi khususnya untuk pengiriman dari Jakarta ke daerah, sedangkan sebaliknya akan sepi, karena pada saat lebaran kebanyakan orang akan pulang ke daerah, sementara barangnya dititipkan melalui jasa pengiriman.
"Iya mas, biasanya barang keluar dari Jakarta akan ramai, sedangkan barang yang masuk akan sepi karena kebanyakan orang balik ke daerah, sementara barangnya dititipkan melalui jasa pengiriman," katanya.
Sementara terkait dengan tarif pengiriman, Stella mengaku tergantung jauh dekatnya daerah asal, sebab setiap tujuan akan berbeda tarifnya. "Kalau di sini dikenal murah, contohnya pengiriman sepeda motor dari Surabaya Pasar Turi ke Jakarta hanya Rp 250 ribu, sebaliknya pun kita sama," katanya.
Namun, ujarnya, tarif yang berlaku itu bisa naik apabila mendekati Lebaran, karena meningkatnya volume pengiriman. Salah satu pengguna jasa pengiriman, Calvin mengakui tarif di setiap jasa ekspedisi memang berbeda, sebab dirinya yang menggunakan jasa ekspedisi PT Herona, dikenakan untuk sekali kirim barang jenis sepeda motor dari Semarang ke Jakarta sebesar Rp 300 ribu.
"Kalau kirim dari Semarang ke Jakarta menggunakan jasa ekspedisi PT Herona kena Rp 300 ribu, dan memang setiap jasa ekspedisi menerapkan tarif yang berbeda," katanya.