Kamis 03 Jul 2014 11:24 WIB

Terseret Arus, Kapal Prima Perkasa Karam di Gilimanuk

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Hazliansyah
Kapal karam.  (ilustrasi)
Foto: Antara
Kapal karam. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Arus air laut yang cukup kencang di selat Bali membawa korban. Pada Rabu (2/7) malam, sekitar 23.40 wita, kapal pengangkut truk barang yakni LCT Prima Perkasa karam di perairan dangkal, sekitar 100 meter sebelah utara pelabuhan di pintu barat Pulau Bali itu.

Manager Operasional PT ASDP Pelabuhan Gilimnauk, Wahyudi Susyanto kepada Republika, Kamis (3/7) membenarkan hal itu. Saat ini sebutnya, kesyahbandaran Gilimanuk sedang melakukan pemeriksaan penyebab karamnya Prima Perkasa dan membahas pemindahan kapal itu.

"Sekarang masih dalam pembahasan, belum ada keputusannya," kata Wahyudi.

LCT Prima Perkasa berlayar dari Pelabuhan Ketapang sekitar 23.00 Wita atau 22.00 WIB, dengan membawa muatan 16 truk barang. Mendekati pelabuhan, kapal terseret arus dan akhirnya karam di perairan dangkal. Muatan kapal itu yakni 16 truk belum bisa diturunkan.

Menurut Wahyudi, posisi karamnya LCT Prima Perkasa yang sangat dekat dengan dermaga alam di Pelabuhan Gilimanuk, agak mengganggu manuver kapal-kapal yang hendak bersandar atau bertolak di Pelabuhan Gilimanuk. Karena itu, sebut Wahyudi, pihaknya mengingatkan para nakhoda agar berhati-hati. 

"Apalagi kalau arus air laut lagi keras dan ombak besar, mesti berhati-hati untuk menghindari benturan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement