REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sebuah skandal baru terungkap yang berpotensi menganggu hubungan Jerman dan Amerika Serikat (AS). Jerman telah menangkap seorang karyawan Badan Intelijen Jerman atau Bundesnachrichtendienst (BND) yang diduga bekerja sebagai agen ganda bagi AS.
Menurut laporan sejumlah media di Jerman, karyawan berusia 31 tahun itu berasal dari bagian administrasi di Pullach. Ia ditangkap pada Rabu lalu karena awalnya dicurigai menyampaikan informasi kepada Badan Intelijen Rusia.
Di bawah interogasi Jaksa Federal, tersangka mengatakan ia telah menerima uang dalam bentuk pertukaran untuk menyampaikan informasi rahasia ke kontak AS. Jika pengakuan itu benar, maka itu akan menjadi skandal terbesar yang melibatkan seorang agenda ganda Jerman-AS diera pasca-perang.
Beberapa surat kabar berspekulasi apakah karyawan BND itu mungkin secara khusus ditugaskan untuk memata-matai kegiatan Panitia Angket Budestag yang khusus menyelidiki kegiatan New York Security Agency (NSA) di Jerman.
Menurut surat kabar Süddeutsche Zeitung, karyawan itu telah didekati beberapa kali oleh NSA, setidaknya satu kali dengan permintaan khusus penyelidikan Budestag ke dalam NSA Surveillance.
Berdasarkan pada media Der Spiegel, para staf BND telah mengumpulkan 200-300 dokumen rahasia dari server internal dan menyimpannya ke dalam USB stick. Mereka kemudian dijual ke dinas intelijen AS antara 2012-2014 untuk harga beberapa puluh ribu euro.