REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Seorang wanita muda mualaf Belgia, Veronique Cools mengubah rumahnya menjadi pusat kajian Islam bagi orang Belgia lainnya yang ingin belajar tentang Islam. Ia pun telah membantu seribu orang yang baru menerima ajaran Islam alias yang membutuhkan pembelajaran lebih lanjut soal Islam.
Veronique menjadi mualaf di usia yang sangat muda. Keputusannya memeluk Islam dipengaruhi penelitiannya soal agama dan terinspirasi teman-teman Muslimnya. Ia pun memutuskan mengubah rumahnya sendiri menjadi pusat Islam bagi umat Islam Belgia yang ingin belajar lebih banyak tentang agama yang baru saja mereka peluk.
Tempat Pusat Islam ini juga bekerja membantu orang-orang Belgia menjawab banyak prasangka ketika memandang Islam. "Prasangka buruk disebabkan mereka tidak mengenal Islam yang sesungguhnya,” katanya sambil mempersiapkan paket makanan buka puasa, seperti dilansir World Bulletin, Ahad (13/7). Menurutnya, umat Muslim harus menjelaskan tentang Islam kepada masyarakat agar tidak ada lagi kesalahpahaman.
Setelah delapan tahun bejalan, Rumah Pusat Islam Veronique telah memiliki seribu anggota. Sebagian dari mereka adalah wanita Belgia. Rumah Pusat Islam juga terbuka bagi semua Muslim Belgia yang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang agama mereka.
Muslim Belgia diperkirakan mencapai 450 ribu juwa dari populasi sekitar 10 juta. Setengah dari mereka berasal dari Maroko, sementara 120 ribu Muslim berasal dari Turki. Lebih dari 20 persen populasi Brussels adalah Muslim asal Maroko, Turki, Pakistan, Bangladesh dan negara-negara Afrika lainnya. Terdapat 77 masjid atau mushala di Brussels, Ibu Kota Belgia dan lebih dari tiga ratus masjid di seluruh Belgia.