REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar didesak untuk menggelar musyawarah nasional (munas) selambat-lambatnya 4 Oktober 2014. Seruan itu disampaikan oleh sejumlah kader lintas generasi di Gedung Proklamasi Kemerdekaan, Selasa (15/7).
Politikus senior Partai Golkar, Ginandjar Kartasasmita mengatakan, para kader lintas generasi memberikan seruan kepada seluruh kader di seluruh Indonesia. Yaitu untuk bersama-sama mengembalikan Golkar ke arah yang sesungguhnya sesuai dengan AD/ART.
"Kami merasakan keprihatinan yang mendalam akhir-akhir ini. Kami ingin menyelamatkan Partai Golkar menjadi partai yang dipercaya rakyat untuk memimpin bangsa," kata Ginandjar.
Dalam kontestasi nasional 2014, Golkar dinilai gagal mewujudkan target politik. Baik target perolehan suara pileg mau pun pilpres 2014.
Kondisi tersebut dinilai telah mendegradasi daya saing, nilai tawar dan citra positif Golkar. Baik di kalangan internal, eksternal mau pun di mata publik.
Ia menjelaskan, Munas 2009 merekomendasikan agar munas berikutnya digelar April 2015. Namun sesuai AD/ART, munas merupakan agenda rutin lima tahunan.
Sehingga para kader lintas generasi mendesak munas digelar selambat-lambatnya 4 Oktober 2014. Dengan begitu, Munas ke-9 Golkar nantinya dianggap sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan partai.
Munas ke-9 dianggap sebagai tindakan konstitusional yang akan mengawali seluruh maksud dan itikad baik. Sekaligus momentum untuk mengurai berbagai kelemahan dan kesuksesan masa lalu.
Konferensi pers tersebut juga dihadiri oleh tokoh Golkar. Antara lain, Fahmi Idris, Andi Matalatta, Yorrys Raweyai, dan Zainal Bintang.