Rabu 16 Jul 2014 13:20 WIB

SBY Dianggap tak Layak Jadi Bapak Penggerak Koperasi

Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Djoko Suyanto (kanan)
Foto: antara
Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Djoko Suyanto (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Koperasi (LePPeK) Suroto menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum layak menyandang penghargaan sebagai Bapak Penggerak Pembangunan Koperasi Indonesia.

"Saya tidak habis pikir, bagaimana Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Pimpinan Nurdin Halid menilai bahwa pemerintah selama satu dasawarsa ini prestasinya cukup baik. Pemberian penghargaan sebagai Bapak Penggerak Pembangunan Koperasi itu juga menurut saya berlebihan," kata Suroto di Jakarta, Rabu (16/7).

Ia berpendapat, penghargaan tertinggi itu sebaiknya diberikan kepada penggerak koperasi. Bukan kepada pemerintah yang justru dinilainya telah gagal menjadi garda pembela ideologi koperasi dan demokrasi ekonomi.

"Lihatlah nasib koperasi kita, dari 200 ribu lebih jumlah koperasi yang ada, kurang lebih 70 persen tinggal papan nama. Selebihnya, 23 persen dalam kondisi hidup segan mati tak mau dan hanya tujuh persen yang benar-benar mandiri dan benar-benar berfungsi sebagai lembaga yang menyejahterakan anggota," ucapnya.