REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengangkat Ira Puspita Dewi menjadi Dirut PT Sarinah (Persero) menggantikan dirut sebelumnya Mira Amahorsea. "Pergantian pucuk pimpinan Sarinah bukan karena ada masalah, tapi masa jabatannya yang sudah habis sejak tiga bulan lalu," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan di Jakarta, Kamis (17/7).
Dahlan menambahkan, alasan dipilihnya Ira Puspita Dewi karena yang bersangkutan berpengalaman mengurus perusahaan di Amerika Serikat yang bidang usahanya mirip dengan Sarinah. "Selama ini Ira menjabat direktur Asia Pasifik untuk GAP sekitar 10 tahun. Salah satu perusahaan garmen terkemuka di dunia. Saya ingin dia menunjukkan kemampuannya mengelola dan membawa Sarinah lebih bagus lagi," tegas Dahlan.
Ira saat ini sedang menyelesaikan kuliah S-3 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. "Yang bersangkutan juga menjadi salah satu staf di Yayasan Temasek Singapura," ujarnya.
Sesungguhnya kata Dahlan, tidak ada keharusan menjadi Dirut Sarinah adalah perempuan. Namun, dirinya berkeinginan bahwa perusahaan pelat merah pusat perbelanjaan ini pantas dipimpin sosok perempuan. "Tapi saya ingin direksinya didominasi perempuan. Akhirnya mencari dari luar ketemu meskipun beberapa orang tapi minta syaratnya macam-macam dan kita coba negosiasi akhirnya dari yang berminat terpilih Ira Puspita Dewi," tutur Dahlan.
Ia membeberkan beberapa syarat yang dinilai menjadi keberatan Dirut baru Sarinah seperti penghasilan yang lebih rendah ketimbang gaji di perusahaan AS. "Gajinya disesuaikan sekitar Rp 60 juta. Tapi yang bersangkutan dalam menakhodai Sarintah tidak dicampuri urusan politik, jangan digoda-goda sebagai objek, dan jangan dipaksa untuk memberikan upeti kepada pihak lain," ujar Dahlan.
"Saya yakin Ira sudah siap mengabdikan diri dan berkarya untuk bangsa. Kita menempatkannya karena rekam jejak, juga integritasnya," tambah Dahlan.