REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE-- Seorang wanita Australia, Kaylene Mann, telah kehilangan kakak laki-lakinya dalam tragedi hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370. Dan kini, ia harus rela kembali kehilangan anak tirinya dalam pesawat yang sama dengan nomor penerbangan MH17.
Dilansir dari Telegraph, ia tak menyangka anak tirinya tersebut turut menjadi korban dalam daftar penumpang pesawat MH17 yang ditembak jatuh di Ukraina. Kakak Kaylenn Mann, Rod Burrows dan iparnya, Mary Burrows berada di dalam pesawat MH370 ketika pesawat tersebut hilang tak berjejak pada Maret silam.
Pada Jumat, Mann pun menyadari bahwa anak tirinya, Maree Rizk, juga turut tewas bersama 297 penumpang lainnya dalam pesawat MAS MH17. Intelijen AS pun meyakini pesawat tersebut ditembak oleh rudal.
"Pesawat itu membawa semua orang, semuanya kembali," kata Greg Burrows, saudara Mann. "Insiden ini menghancurkan kami lagi," tambahnya.
Burrows mengatakan keluarganya berusaha memahami bagaimana mereka dapat menjadi korban di dalam dua insiden tragis ini dan dengan maskapai yang sama. "Dia baru kehilangan kakaknya dan kini dia kehilangan anaknya," jelasnya.
Menurut Phil Lithgow, presiden Sunbury Football Club, Rizk dan suaminya Albert yang berasal dari Melbourne sedang dalam perjalanan pulang dari liburan panjang di Eropa. Albert sendiri merupakan seorang agen real estate dan anggota komite klub tersebut. Sedangkan, Maree adalah seorang sukarelawan di kantin, dan anaknya, James, turut bermain di dalam tim klub.
"Mereka adalah orang-orang yang menyenangkan. Anda tak akan mendengar hal yang buruk dari mereka, mereka sangat baik dalam komunitas dan sangat menyenangkan," katanya.
Para anggota klub itu pun berencana akan memberikan penghormatan kepada korban dengan mengenakan pita hitam di lengan dalam pertandingan mereka pada Sabtu. Sedangkan, Burrow mengaku tak ingin memperkarakan Malaysia Airlines.
"Tak ada yang dapat memprediksi mereka akan ditembak. Ini di luar kuasa mereka," katanya.