REPUBLIKA.CO.ID, DONETSK, UKRAINA -- Kelompok pemberontak di timur Ukraina mengaku tidak 'menyentuh' lokasi jatuhnya pesawat Malaysia MH17. Namun, mereka mengindikasikan kemungkinan bakal mendatangi lokasi itu karena mengkhawatirkan situasi kemanusiaan di sana mengingat jasad korban mulai membusuk di bawah udara panas.
"Jasad warga tak bersalah terbaring di luar sana di bawah sengatan panas. Kami bersiap, jika penundaan terus terjadi... untuk memulai proses pengambilan jenazah. Kami meminta Federasi Rusia untuk membantu kami dengan masalah ini dan mengirimkan pakar-pakar mereka," kata pemimpin pemberontak Aleksander Borodai, Sabtu (19/7).
Borodai, yang juga Perdana Menteri Republik Rakyat Donetsk bentukan sendiri, mengatakan dalam jumpa pers bahwa ia tidak tahu kenapa para pakar belum tiba di lokasi. "Mungkin ini karena Ukraina atau pihak berwenang Ukraina tidak tertarik pada penyelidikan objektif."