REPUBLIKA.CO.ID, BUMIAYU -- Imbas ditutupnya pantura Jateng akibat amblesnya jembatan Comal di Kabupaten Pemalang, membuat aus lalu lintas di jalur selatan dan jalur tengah mengalami peningkatan signifikan. Di jalur tengah yang menghubungkan Kota Tegal dan Purwokerto, arus lalu lintas bahkan padat merayap dan di beberapa titik terjadi kemacetan parah. ''Kondisi ini sudah terjadi sejak Jumat (18/7) malam lalu,'' kata Kasatlantas Polres Banyumas, AKP Ihram Kustarto, Ahad (20/9).
Dari pantauan di kedua jalur tersebut, kendaraan yang melintas di kedua jalur tersebut didominasi oleh angkutan truk barang. Kemacetan terjadi, bila truk yang kebanyakan berukuran besar seperti truk tronton mengalami kerusakan, pasar tumpah, truk barang tidak kuat melalui jalan menanjak, dan arus kendaraan terhadang oleh palang pintu di perlintasan KA.
Seperti pada Sabtu (19/7) pagi, sempat terjadi kemacetan sepanjang lebih dari 10 kilometer di jalur sejak dari perbatasan Banyumas-Brebes hingga Bumiayu Kabupaten Brebes. Kemacetan terjadi karena ada truk gandeng yang mengalami kerusakan akibat as rodanya patah.
Kampono (47), seorang warga asal Jakarta yang hendak mengurus kuliah S-2nya di Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, mengaku sempat terjebak kemacetan di jalur antara Tegal dan Purwokerto pada Jumat (18/7) malam. ''Saya berangkat dari Jakarta Jumat selepas Maghrib, dan baru sampai di Purwokerto pukul Sabtu 17.00 sore. Dari Jakarta-Purwokerto, saya harus menempuh perjalanan 21 jam. Padahal normalnya hanya 9-10 jam,'' katanya.
Sementara pada Ahad siang hingga petang, kemacetan panjang juga terjadi di beberapa titik di sepajang jalur antara Tegal hingga Bumiayu. ''Sampai malam ini, arus lalu lintas di Lebaksiu Kabupaten Tegal, masih padat merayap bahkan nyaris lumpuh,'' kata Khairunnisa (37), warga setempat.